Dwibahasa: Legenda Kaisar Liu Bang dan Festival Cengbeng
InHua.Net – Legenda tentang Festival Cengbeng (Qingming) tidak hanya satu, ada beberapa kisah yang berkaitan dengan musim menyekar makam leluhur masyarakat Tionghoa ini. Salah satu adalah legenda Kaisar Liu Bang (Han Gaozu) mencari makam orang tuanya. Kisah ini paling tersebar luas dan menjadi cikal-bakal penggunaan kertas warna-warni saat berziarah makam selama Cengbeng.
Konon, pada penghujung Dinasti Qin, Liu Bang mengalahkan Xiang Yu, sang penakluk dari Negara Chu Barat, dan memenangkan kekuasaan dan menjadi kaisar pendiri Dinasti Han.
Setelah itu, Liu Bang kembali ke kampung halamannya. Dia ingin ziarah ke makam orang tuanya untuk memberi penghormatan. Namun, perang yang berkepanjangan membuat semua makam ditumbuhi rumput liar, dan dia tidak dapat menemukan kuburan orang tuanya.
Liu Bang sangat sedih. Meskipun bawahannya dikerahkan untuk menelusuri semua batu nisan, mereka tidak dapat menemukannya dari pagi hingga senja.
Akhirnya, Liu Bang mengeluarkan secarik kertas dari lengan bajunya, merobeknya hingga menjadi potongan-potongan kecil. Kemudian dia berdoa: “Semoga orang tuaku di alam sana memberikan mukjizat. Saya akan melemparkan potongan-potongan kertas ini ke udara. Jika kertas itu jatuh di tempat yang tidak dapat tertiup angin, itulah kuburan orang tuaku.”
Setelah itu, Liu Bang melemparkan potongan-potongan kertas ke udara, dan benar saja, secarik kertas mendarat di atas sebuah makam. Walaupun angin bertiup kencang, potongan kertas itu tetap tak bergeming.
Liu Bang berlari untuk melihat lebih dekat batu nisan yang usang itu. Ternyata benar adanya, nama orang tuanya terukir di atas batu nisannya. Liu Bang tak dapat menyembunyikan kegirangan hatinya. Dia segera memerintahkan bawahan untuk memugar makam orang tuanya. Kemudian setiap tahun pada Festival Cengbeng, Kaisar Han Gaozu selalu ziarah ke makam orang tuanya.
Kemudian, rakyatnya juga mencontohi Liu Bang, menyekar makam leluhur setiap tahun selama Festival Cengbeng. Mereka juga meletakkan sejumlah lembar kertas dengan tanah di atas makam, untuk menandakan bahwa makam itu sudah dirapikan dan diziarah oleh sanak familinya.
关于清明节,还有很多有趣的传说,“汉高祖寻祖坟”这个故事最为流传。
相传,秦朝末年,刘邦打败西楚霸王项羽赢得天下,成为汉朝的开国皇帝。刘邦衣锦还乡时,想去双亲的墓上去祭拜。但是连年的战争使得一座座坟墓上长满杂草,他无法找到父母的坟墓。刘邦非常难过,虽然部下帮他翻遍所有的墓碑,可是直到黄昏还是没找到。
最后刘邦从衣袖里拿出纸,撕成许多小碎片,紧紧捏在手上,然后向上苍祷告说:“父母在天有灵,我将把这些纸片,抛向空中,如果纸片落在一个地方,风都吹不动,就是父母坟墓。”
说完刘邦把纸片向空中抛去,果然有一片纸片落在一座坟墓上,不论风怎么吹都吹不动。刘邦跑过去仔细瞧一瞧模糊的墓碑,果然看到他父母的名字刻在上面。刘邦见了很是高兴,马上命人重新修整父母的墓,而且此后每年的清明都到坟上祭拜。
后来,民间的百姓也和刘邦一样,每年的清明都到祖先的坟墓祭拜,并且用小土块压几张纸片在坟上,表示这座坟墓是有人祭扫的。