Upacara Puncak Chengbeng Sumut 2022 Sukses dan Penuh Hikmah
InHua.Net – Prosesi puncak Perayaan Ritual Chengbeng Sumut 2022, berlokasi di Perkuburan Sentana Abadi Tanjung Morawa, berjalan lancar dan penuh hikmah, Minggu, 10 April 2022.
Prosesi dihadiri ratusan umat dan penziarah dari berbagai pengurus yayasan sosial dan lembaga komunitas Tionghua se-Sumatera Utara.
Turut hadir Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi diwakili oleh Pamong Budaya Ahli Muda Drs. Arif Wijaya, Bupati Deli Serdang diwakili oleh Asisten 1 Drs. Efendi Capah, Kadisbudpar Provinsi Sumatera Utara Zhumry Sulthony, Kadisporabudpar Serdang Bedagai Zulfikar, Tim ERC Fisip USU beserta media kampus USU, tokoh lintas agama, pengiat kebudayaan Kemendikbud Kabupaten Deli Serdang, beserta dengan para tamu undangan.
Ketua Dewan Kehormatan Tetap Yayasan Istana Harta Lima Penjuru Kwi Sam Ho didampingi Ketua Pembina Ade Chandra, SH. MM saat dikomfirmasi menyatakan, perayaan ini merupakan tindak lanjut nyata dari pertemuan pada Maret 2021 tahun lalu.
“Yaitu di masa pandemi Covid-19, dalam Seminar Ritual Khusus, Adat Istiadat Budaya Tionghoa di gedung P3UD Kabupaten Deliserdang,” ujar Kwik.
Perayaan tahun ini melibatkan 30 lembaga Tionghoa, baik dari lembaga yayasan, komunitas, dan organisasi pendukung se-Sumatera Utara. Festival Chengbeng merupakan salah satu dari 8 festival budaya Tionghoa dalam kelender tahunan.
“Seperti yang telah kita saksikan, acara puncak ritual Chengbeng yang barusan selesai digelar pada kuburan massal adalah sebagai bukti bakti dan hormat kita etnis Tionghoa kepada leluhur yang bukan sedarah,” paparnya.
Dengan semangat perayaan Chengbeng, menurut Kwik, adalah momentum mempererat persaudaraan sangat terlihat.
Perayaan Ritual Chengbeng Sumut 2022 ini merupakan perhelatan pertama kali digelar secara bersama dengan kehadiran Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Ini merupakan bukti kongkrit perhatian pemerintah terhadap kemajuan dan pelestarian budaya khususnya budaya dan ritual khusus etnis Tionghoa.
“Sehingga tidak ada alasan apapun bagi etnis Tionghoa untuk tidak berbuat. Pada kesempatan ini saya menghimbau kepada para ketua yayasan, komunitas dan lembaga tionghoa untuk saatnya berkolaborasi bersama-sama membantu pemerintah,dalam hal mendorong majunya kebudayaan dalam bingkai NKRI yang kita cinta ini,” lanjutnya.
Yayasan Istana Harta Lima Penjuru melalui Lembaga Pelestarian Budaya Tionghoa sebagai lembaga terdepan dalam pemajuan dan pelestarian budaya Tionghoa, yang selalu menjalin kerjasama, baik dengan sesama lembaga Tionghoa maupun lintas lembaga lainnya.
Alhasil, YIHLP telah menyakinkan lembaga lain untuk berjasama dal pelestarian budaya Tionghoa. Salah satunya dan yang terbaru, YIHLP bl Etnografik Reseach Center Fisip USU telah sepakat menggelar pengkajian budaya Tionghoa Nusantara, khususnya budaya Tionghua Sumatera Utara.
“Berdasarkan laporan humas yayasan, tim kajian telah bekerja turun ke lapangan, dan berhasil mengumpulkan data. Data kajian yang diambil meliputi wilayah kerja kabupaten/kota. Untuk itu kami mohon dukungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumut dan semua pihak yang terkait untuk mensukseskan agenda tersebut,” tutur tokoh senior masyarakat Tionghoa Sumut ini.
Kabupaten Deli Serdang terpilih menjadi tuan rumah perayaan ritual Chengbeng 2022 menjadi bukti nyata bahwa etnis Tionghoa turut mendukung program Bupati Deli Serdang dalam memajukan budaya maupun ekonomi kabupaten.
“Hal ini sesuai dengan motto Deliserdang yang maju dan sejahtera dengan masyarakat yang religius, rukun dalam kebhinekaan”, ungkap Kwik lagi.
Sementara itu, Asisten 1 Pemkab Deli Serdang dalam kata sambutannya mengatakan, pemerintah sangat mendukung apa yang telah dilakukan oleh YIHLP yang turut andil membangun Deli Serdang, dalam hal pemajuan dan pelestarian khususnya budaya Tionghoa.
“Sebagai bentuk apresiasi Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, atas nama Bupati H. Ashari Tambunan, dengan ini diberikan piagam penghargaan selaku penggagas kegiatan Festival Ritual Chengbeng Sumut 2022,” paparnya.
Penghargaan juga diberikan kepada beberapa seniman Tionghoa, antara lain Dirga Saputra, seniman musik kecapi, Tok Han Tiong, seniman kaligrafi kuas, Tan Eng Lai, seniman kaligrafi media pasir.