Kim Teng, Pejuang Tionghoa Pekanbaru yang Jadi Tukang Kopi
InHua.Net – Di Kota Pekanbaru, terdapat kedai kopi yang sangat populer dan menjadi tempat ‘nongkrong’ favorit warga setempat. Wisatawan juga tak jarang dirujuk untuk menyeruput kopi di gerai yang berdiri sejak 1950.
Namanya Kedai Kopi Kim Teng. Namun, di balik kedai kopi populer ini tersimpan riwayat seorang tokoh pejuang kemerdekaan etnis Tionghoa di negeri Lancang Kuning itu, yang namanya diabadikan pada kedai legendaris ini
Tang Kim Teng adalah pejuang Tionghoa yang bergabung dengan Resimen IV, Divisi IX Banteng wilayah Sumatera Tengah. Tugas utamanya adalah mencari senjata, bahan peledak, seragam tentara, sepatu, obat-obatan, dan perbekalan lainnya untuk pejuang Indonesia. Dia menjadi anggota Legiun Veteran RI Riau dan dianugerahi Satya Lencana Perang Kemerdekaan.
Kiprahnya berawal dari ajakan dua sahabatnya, yaitu Tan Teng Hun dan Hasan Basri. Mereka meminta Kim Teng untuk membantu perjuangan Indonesia. Dia kemudian menjadi anak buah Letnan Satu RA Priodipuro, di Resimen IV Riau. Kim Teng bukan satu-satunya pemuda Tionghoa dalam resimen itu.
Setidaknya ada delapan orang Tionghoa lain dan satu orang India dalam resimen tersebut. Untuk memenuhi tugas itu, dia harus menyelundupkan senjata dan perbekalan tersebut dari Singapura ke Pekanbaru melalui jalan laut.
Sedangkan Tan Ten Hung temannya, bertugas mengambil barang-barang tersebut di Pekanbaru.
Tantangan mengirimkan senjata dan perbekalaan makin berat dilakukan saat berlangsungnya Agresi Militer I dan II Belanda.
Kim Teng bahkan harus menyamar menjadi pedagang dan kucing-kucingan dengan musuh. Dengan kapal pengangkut sagu yang sederhana, Kim Teng berulang kali berlayar dalam cuaca buruk untuk menembus blokade laut yang dilakukan AL Belanda.
Usai masa perjuangan berlalu dan Indonesia meraih kemerdekaan, Kim Teng kemudian membuka kedai kopi yang legendaris di Pekanbaru itu.
Sang pejuang wafat pada tanggal 6 Mei 2003 di Pekanbaru dan dimakamkan di Pekuburan Warga Tionghoa Rumbai dengan upacara militer.