Lomba Perahu Naga di Tangerang Bersejarah Lebih Seabad
InHua.Net – Festival Duanwu atau Perahu Naga telah lama dirayakan di bumi Nusantara. Di Tangerang, tradisi ini disebut Peh Cun (扒船) dalam dialek Hokkian, yang bermakna mendayung perahu.
Peh Cun adalah lomba dayung perahu tradisional yang bersejarah ratusan tahun dan dilestarikan hingga kini. Namun, istilah ini tidak populer di kalangan Tionghoa Indonesia di luar Jawa.
Duanwu menjadi festival penting dalam kebudayaan Tionghoa, yang diperingati setiap tanggal 5 bulan 5 dalam Kalender Tionghoa.
Di Indonesia, perayaan Peh Cun rutin dilaksanakan di berbagai daerah, seperti Semarang, Yogyakarta, hingga Tangerang.
Tradisi Duanwu Tertua di Indonesia
Perayaan Peh Cun di Sungai Cisadane, Tangerang, merupakan salah satu yang tertua di Indonesia. Setiap masyarakat berbondong-bondog berkumpul di sungai tersebut untuk menyaksikan perhelatan tahunan itu.
Konon, Oey Khe Tay selaku Kapitan Tionghoa di Tangerang pernah menyumbangkan perahu naga kepada Kelenteng Boen Tek Bio pada abad ke-19.
Tahun 1911, perahu tersebut ikut dalam lomba perahu Peh Cun, dan menang walaupun sudah patah dua. Hingga saat ini sisa-sisa perahu tersebut masih tersimpan Kelenteng Boen Tek Bio.
Dalam pelaksanaannya, setiap perahu naga diisi oleh 13 pendayung lengkap dengan seragamnya. Beberapa atribut kemeriahan Tradisi Peh Cun berupa tabuhan tambur dan gembreng (simbal). Selain itu, letusan mercon juga menjadi ciri khasnya yang menambah kemeriahan.
Pagi hingga siang hari diisi dengan ritual sembahyang Twan Yang untuk memperingati riwayat penyair patriot Khut Guan (屈原).
Lomba Tangkap Bebek
Setelah itu dilanjutkan dengan acara tabur bunga di Cungai Cisadane, melempar bacang ke sungai, mendirikan telur, lomba tangkap bebek, dan diakhiri dengan lomba perahu naga.
Dalam acara lomba, tidak hanya perahu naga (perahu dengan hiasan) saja yang dilombakan namun diikutsertkan juga perahu pakpak, yaitu perahu tanpa hiasan.
Saat lomba, dua alat musik yang ada dalam setiap perahu, yaitu tambur Peh-cun dan gembreng dibunyikan sebagai pertanda atau aba-aba.
Seiring perjalanan waktu, perayaan Peh Cun yang semakin mengakar di masyarakat Tangerang membuat perayaan ini menjadi festival yang menarik. Penyelenggaraannya pun menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke kota ini.