Thursday, November 7, 2024
Tokoh Tionghoa

Ong Eng Die Menteri Keuangan dari Etnis Tionghoa

InHua.Net – Bangsa Indonesia sebenarnya memiliki banyak putera-puteri keturunan Tionghoa yang mempunyai rasa patriotisme dan cinta tanah air yang tinggi, serta berkontribusi besar dalam membangun negara ini. Salah satunya adalah Ong Eng Die. Ia tercatat sebagai tokoh Tionghoa yang berperan penting saat Republik ini masih berusia muda. Siapakah Ong Eng Die?

Dikenal sebagai ekonom ulung pada era 1950-an sampai 1960-an, Ong Eng Die berhasil menempatkan namanya dalam jajaran menteri pada beberapa kabinet.

Ia dipercaya mengatur situasi ekonomi dan keuangan di Indonesia pada masa-masa awal pasca kemerdekaan. Ong Eng Die mampu membuktikan dirinya pantas disejajarkan dengan pakar ekonomi lainnya, seperti Mohammad Hatta, atau Sjafruddin Prawiranegara.

Ong Eng Die dilahirkan di Gorontalo, pada 20 Juni 1910, dari pasangan Teng Hoen dan Soei Djok Thie. Tidak banyak informasi mengenai masa kecil Ong Eng Die, yang mempunyai nama Tionghoa Wang Yongli. 

Namun diperkirakan ia menempuh pendidikan di sekolah milik pemerintah Belanda hingga tingkat menengah. Pada 1930-an, saat memasuki usia sekitar 20 tahun, Wang Yongli memutuskan untuk pergi ke Belanda, melanjutkan studinya.

Wang Yongli tercatat sebagai salah satu sarjana yang lulus dari Fakultas Ekonomi di Universiteit van Amsterdam. Pada 1943, Wang Yongli berhasil menyelesaikan studi doktoralnya dan mendapat gelar Ph.D.

Selama dua tahun, setelah memperoleh gelar doktoralnya, Wang Yongli memilih untuk berkarir di Belanda. Kemudian pada 1945, ia memutuskan pulang ke Indonesia. Di dalam negeri, Bank Pusat Indonesia di Yogyakarta menjadi pilihan Wang Yongli untuk menambah pengalamannya di bidang ekonomi. Ia berkarir di sana hingga tahun 1947.

Nama Ong Eng Die sebagai lulusan Universitet van Amsterdam mulai terdengar pada 1947. Di tahun yang sama ia juga mulai mendekatkan dirinya pada dunia perpolitikan, ketika ia ditunjuk sebagai Menteri Muda Keuangan, mendampingi Menteri Keuangan AA Maramis pada era kabinet Amir Sjarifuddin I.

Saat Amir Sjarifuddin membentuk  Kabinet II, Ong Eng Die masih tetap dipercaya di jabatan yang sama, yakni Menteri Muda Keuangan. Pada masa-masa ini, Ong Eng Die dipercaya menjadi penasehat ekonomi untuk beberapa pertemuan dengan delegasi luar negeri.

Ia adalah salah satu penasehat ekonomi delegasi Indonesia pada saat perundingan Renville.

Pada 1950-an, Ong Eng Die bergabung dengan Partai Nasional Indonesia. Saat Ali Sastroamidjojo membentuk kabinetnya, Ong Eng Die ditunjuk sebagai Menteri Keuangan. Namun meski jabatan telah dipegangnya, kebijakan ekonomi saat itu lebih didominasi oleh keputusan Sjafruddin Prawiranegara, Djuanda Kartawidjaja, dan para pakar lainnya. Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan PNI dalam menghadapi Pemilihan Umum 1955.

Setelah meletakkan jabatannya, Ong Eng Die masih banyak mengurusi masalah perekonomian sebagai seorang penasehat. Ia memiliki beberapa kantor akuntan, sambil menjalankan berbagai kegiatan kepartaiannya di PNI. Tahun-tahun berikutnya masih dihabiskannya sebagai salah satu pakar ekonomi Indonesia.

Pada 1964, ia memilih kembali ke Amsterdam. Di sana, bersama keluarganya, Ong Eng Die menjalankan sebuah bisnis. Setelah tinggal cukup lama di luar negeri, kabar kematiannya tidak dapat dipastikan dengan jelas. Tidak ada cukup data yang menjelaskan hal tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *