Thursday, July 25, 2024
Tokoh Tionghoa

Yap Tjwan Bing, Tokoh Tionghoa Pejuang Kemerdekaan asal Solo

InHua.Net – Yap Tjwan Bing merupakan tokoh Tionghoa asal Solo yang aktif berkontribusi di masa-masa kemerdekaan Indonesia.

Ia terpilih menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai wakil keturunan Tionghoa.

Atas jasa perjuangannya dalam kemerdekaan, namanya diabadikan menjadi nama jalan di Kampung Jagalan, Jebres, Solo.

Jalan Drs Yap Tjwan Bing memiliki panjang sekitar 350 meter. Di sepanjang jalan itu terdapat bangunan tempat ibadah umat Khonghucu, Lithang Gerbang Kebajikan.

Bangunan itu menyatu dengan komplek sekolah Yayasan Tri Pusaka, yang juga dikenal memiiki kesenian tradisional liong dan barongsai Tri Pusaka.

Yap lahir di Surakarta, 31 Oktober 1910, jiwa nasionalismenya sudah mulai bangkit sejak usia 18 tahun.

Ia menempuh pendidikan Sarjana Farmasi di Amsterdam pada 1932. Setelah lulus, ia pulang ke Indonesia dan mendirikan sebuah apotek di Bandung.

Sebagai anggota PPKI, Yap menghadiri Sidang 18 Agustus 1945 dan turut membantu merumuskan Undang-Undang Dasar 1945 serta mengikuti pemilihan presiden dan wakil presiden.

Pada masa awal kemerdekaan, Yap pindah ke Yogyakarta dan mendirikan Chung Hwa Chung Hwee sebagai bagian dari upaya mempersatukan Tionghoa dalam mendukung kemerdekaan Indonesia.

Tiga tahun kemudian, Yap kembali lagi ke Bandung setelah Agresi Militer Belanda II, dia bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Bung Karno.

Pada 16 Agustus 1950, Yap mengemban tugas sebagai anggota DPR Sementara sebagai bagian dari Partai Nasional Indonesia (PNI) hingga mundur pada 17 Juli 1954 dan digantikan oleh Tony Wen.

Di luar karier politiknya, Yap juga aktif dalam ikatan profesional, lembaga pendidikan, maupun organisasi sosial. Ia menjadi salah satu anggota pertama Ikatan Apoteker Indonesia yang berdiri pada 1955.

Selain itu, Yap juga menjadi Dewan Kurator Institut Teknologi Bandung dan turut berkontribusi dalam mendirikan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada.

Karena faktor kesehatan, Yap kemudian memutuskan untuk menetap di AS. Ia meninggal di Los Angeles pada 26 Januari 1988.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *