Friday, October 4, 2024
Budaya

Apa Perbedaan Kubur dan Kremasi Untuk Jenazah dalam Adat Tionghoa

InHua.net – Kematian bukanlah akhir dari kehidupan, menurut pandangan masyarakat Tionghoa, dipercaya bahwa setelah kematian akan ada kehidupan lainnya yang menunggu. Bagi keluarga yang ditinggalkan tentunya cukup sulit untuk menerima kepergian almarhum.

Biasanya untuk melakukan acara pemakaman, terdapat 2 opsi, yaitu dikubur atau kremasi. Terdapat beberapa ilmu fengshui yang membahas hal ini. Jadi dari 2 opsi ini mana yang lebih baik?

Di bawah ini akan kami sajikan ulasan terkait untuk membantu anda memahaminya.

Dikubur atau Kremasi Apa Perbedaannya

Tentunya dalam adat tionghoa, kremasi merupakan cara tradisional yang dipengaruhi ajaran Agama Budha. Ini dilakukan oleh keluarga untuk menghormati anggota keluarga yang telah menningal dengan melarungkan, menyimpan, atau mengubur abunya sesuai wasiat dari pewaris atau keluarga.

Sebelum melakukan proses penguburan, atau kremasi, sebelumnya jenazah akan dirias selayaknya masih hidup dan diberikan bekal berupa barang-barang yang disukai. Lalu bagaimana perbandingannya?

Perbandingan Prosesi Kubur dan Kremasi

Di bawah ini adalah beberapa perbandingan antara kremasi dan kubur untuk jenazah dalam adat tionghoa:

  • Dari Aspek Fengshui

Dalam fengshui disebutkan bahwa pengaruh tuah dan musibah dari jenazah yang dikuburkan sangat kuat hingga ke keturunannya. Dalam ilmu titik kubur disebutkan bahwa orang tua membawa kita ke dunia. Selepas nenek moyang meninggal dan dikebumikan dengan cara dikubur, jasadnya akan terurai dan menyatu lagi dengan tanah. Bersamaan dengan itu tulangnya akan menerima aura bumi.

Berkebalikkan dengan kremasi, yang pengaruhnya tidak begitu kuat.

  • Dari Aspek Biaya

Untuk biaya, tentunya biaya penguburuan lebih mahal daripada kremasi, jadi banyak sekali memilih opsi kremasi, karena dipertimbangkan juga dari keadaan ekonomi. Sebenarnya kremasi sudah ada sejak jaman dulu semenjak ajaran budha menyebar ke tiongkok, dan hal ini lebih murah daripada penguburan.

Mengenal Tempat Peristirahatan Para Leluhur

Setelah mengetahui beberapa aspek dalam hal pemrosesan jenazah, selanjutnya anda harus tahu 3 tempat peristirahatan jenazah yang perlu anda ketahui dalam adat tionghoa:

  1. Makam
  2. Laut, sungai atau danau, setelah dilarung abunya
  3. Rumah abu, setelah proses kremasi

Kita mungkin sudah mengenal poin 1 dan 2 diatas dalam prosesi mengebumikan jenazah, lalu apa yang disebut dengan rumah abu? Rumah abu adalah tempat penyimpanan abu dari para leluhur yang dijadikan sebagai tempat sembahyang bagi keturunan mereka.

Apakah boleh abu orang meninggal hanya dititipkan di rumah abu dan tidak dilarungkan? Hal ini tidak baik menurut para pakar, karena dipercaya seperti mengurung arwah dari leluhur. Maka dari itu jika memiliki waktu yang baik, bisa melarungkan semua abu tersebut ke laut, agar arwah dapat kembali ke tanah.

Seperti kata pepatah kuno, bahwa manusia yang sudah meninggal sebaiknya dikembalikan ke tanah, hal ini juga sama seperti ajaran agama taoisme.

Tidak baik jika anda menyimpan abu jenazah dalam rumah, karena ini dapat memberikan bala, seperti dirudung duka sepanjang tahun, dan keluarga sering sakit-sakitan. Apalagi jika anda menyiapkan makam untuk orang yang sudah dikremasi, tentu ini tidak efektif karena kerja dua kali.

Pelajaran yang Dapat Diambil

Tentunya kematian tidak akan pernah lepas dari diri manusia yang fana, siapapun pasti akan menghadapi kematian. Tentunya bagi keluarga yang ditinggalkan, dengan adat tionghoa setidaknya bisa memberikan penghormatan dengan cara mengebumikan jenazah dengan cara kremasi, atau dikubur.

Meski berbeda, tapi jangan lupa untuk mengembalikan arwah leluhur ke tanah, dengan prosesi yang baik dan benar. Semoga dapat bermanfaat untuk anda, sekian terimakasih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *