Wednesday, July 24, 2024
Budaya

Kok Tak Ada Shio Kucing?

InHua.Net – Mengapa tidak ada Shio Kucing? Sering masyarakat bertanya hal ini apabila berbincang-bincang tentang Shio, simbol makhluk dalam penomoran tahun kalender Tionghoa tersebut.

Sebenarnya, masih banyak satwa yang tidak muncul dalam Shio. Misalnya, bebek, angsa, singa, gajah, dan lainnya. Namun, karena keberadaan tikus di urutan wahid, sering memicu pikiran manusia untuk bereaksi seperti di atas. Hampir nihil masyarakat mempertanyakan mengapa tak ada Shio gajah. Bukan?

Dongeng Raja Giok Mengundang 12 Makhluk untuk Shio.

Alhasil, timbullah legenda-legenda yang berkaitan dengan pertanyaan ini. Di Indonesia, media massa acap kali menayangkan dongeng tentang kucing dikhianati sahabat karibnya, si tikus. Kisah tersebut menjadi jawaban rujukan bagi sejumlah pembaca atas pertanyaan di atas.

Namun, benarkah seperti itu? Sayangnya, tak ada yang bisa diminta klarifikasi. Namanya juga dongeng. Tetapi yang bisa dipastikan, kisah tentang 12 Shio tersebut telah memperkaya khazanah budaya dan sastra kedongengan sejak ribuan tahun lalu.

Asal Usul Kucing Rumahan di Tiongkok Kuno

Sebenarnya di luar dongeng, ada alasan yang logis untuk menjawab rasa penasaran tersebut, yaitu masyarakat kuno di Tiongkok tak akrab dengan kucing.

Kucing rumahan yang jinak pertama kali ditemukan fosilnya di Mesir. Berdasarkan catatan sejarah, kucing jinak seperti yang kita kenal sekarang belum diimpor ke Tiongkok pada waktu Shio dirumuskan. Makanya nenek moyang bangsa Tionghoa saat itu belum mengenal kucing dengan baik. Karena itu, wajar saja hewan itu tidak dimasukkan ke sistem penomoran tahun tersebut.

Memang para cendikiawan masih memperdebatkan tentang asal usul kucing di Tiongkok kuno. Tak ada konklusi yang seratus persen valid hingga sekarang. Teori-teori yang ada masih bersifat tentatif.

Walaupun demikian, ada kesepakatan bahwa kucing rumahan di Tiongkok kuno paling awal muncul pada Dinasti Han Barat, yaitu setelah Zhang Qian kembali dari perjalanannya di jalur sutera. Sejak itu, kucing peliharaan yang jinak baru populer dan diimpor ke Tiongkok.

Simbol MakhluK 28 Rasi Bintang

Selain 12 Shio, sistem astronomi 28 Rasi Bintang Tiongkok juga tak mengandung eksistensi kucing. Dalam ilmu Falak versi Tionghoa ini, langit terbagi ke dalam 4 wilayah, yaitu selatan, utara, timur, dan barat. Tiap wilayah langit terdiri atas 7 rasi bintang, sehingga jumlahnya mencapai 28 konstelasi. Sistem astronomi ini sudah hadir ribuan tahun, mendahului sistem Shio.

Sistem 4 wilayah langit maupun 28 konstelasi juga diwakili dengan simbol makhluk tersendiri. Simbol 12 Shio juga terdapat dalam sistem astronomi kuno itu. Tetapi, sekali lagi, dari sekian banyak satwa penanda rasi bintang tersebut, juga tak ada lambang untuk kucing.

Ada hipotesis bahwa asal usul 12 Shio berkaitan dengan 28 rasi bintang tersebut. Para sarjana kuno telah menghitung korelasi antar keduanya secara cermat. Perhitungannya cukup menjelimet dan sulit dipahami masyarakat awam.

Karya Sastra Klasik tentang Kucing

Selain astronomi, di bidang sastra, karya-karya klasik, selain Li Ji, hampir tak ada yang mengisahkan kucing, apalagi kucing rumahan yang kita kenal sekarang. Catatan tentang kucing rumahan baru masif bermunculan sejak Dinasti Han Barat, dan berkembang pesat pada Dinasti Tang.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa nihilnya kucing dalam 12 Shio murni karena tidak dikenal oleh masyarakat saat perumusan Shio. Makanya pepatah Indonesia berbunyi, tak kenal maka tak sayang.

Penulis: Ependi Tan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *