Wednesday, July 24, 2024
Budaya

Sejak Kapan Imlek Mulai Dirayakan?

InHua.Net – Tahun Baru Imlek atau 农历新年merupakan salah satu perayaan paling penting dalam budaya Tionghoa di seluruh dunia.

Tahun ini, Tahun Baru Imlek jatuh pada Selasa 1 Februari 2022. Di mata masyarakat indonesia pada umumnya, Perayaan Imlek ini identik dengan Barongsai, Angpao, hingga dekorasi berwarna merah.

Apa saja sejarah Imlek, mari kita lihat pendapat para pakar di Tiongkok tentang hal.

Sebelum itu, mohon rekan-rekan semuanya untuk gerakkan jari tangannya,  like, subcribe, dan share InHua.Net.

Para pakar di Tiongkok berpandangan bahwa sebagai festival terbesar dan terpenting bagi masyarakat Tionghoa, Tahun Baru Imlek memiliki sejarah lebih dari 4.000 tahun, sedangkan sebutan Festival Musim Semi atau 春节 baru populer sekitar 100 tahun lalu.

Luo Shuwei, seorang sejarawan dan peneliti di Institut Ilmu Sosial Tianjin, mengatakan bahwa Tahun Baru Imlek memiliki sejarah yang panjang.

Menurutnya, di zaman Kaisar Shundi(舜帝), perayaan ini sudah muncul dengan bentuk pemujaan dewa dan leluhur pada masa pergantian awal dan akhir tahun,sebagai kebiasaan masyarakat agraria pada masa itu. 

Namun, hari pertama bulan pertama sebagai awal tahun baru secara resmi ditetapkan pada Dinasti Han. Sebelum Kaisar 汉武帝, tanggal spesifik untuk awal tahun baru tidak seragam.

Kalender Dinasti Xia mengambil bulan pertama sebagai awal tahun. Dinasti Shang menetapkan bulan dua belas dari Kalender Xia sebagai awal tahun. Pada Dinasti Zhou, bulan sebelas dari kalender Xia ditetapkan sebagai awal tahun. 

Pada tahun pertama pemerintahan Kaisar Han Wu Di, yaitu pada 104 SM, awal tahun baru ditetapkan pada hari pertama bulan pertama dari kalender Xia, dan berlaku hingga sekarang.

Namun, pada saat itu tradisi  Tahun Baru Imlek hanya berupa kegiatan pemujaan dewa dan leluhur yang sangat sakral.

Baru pada Dinasti Tang dan Song, tradisi dan perayaan Tahun Baru Imlek mengalami perubahan drastis.

Mulai masa ini, Tahun Baru mulai “berubah” dari pemujaan kepada para dewa, menjadi perayaan festival dan “hiburan” sekuler.  Dengan kata lain, baru pada Dinasti Tang dan Song, Tahun Baru Imlek benar-benar berubah menjadi “festival utama masyarakat Tionghoa, yang dirayakan dengan ceria dan semarak.

Meskipun sejarah Tahun Baru Imlek cukup panjang, hingga mencapai ribuan tahun, tetapi sebetuan “Festival Musim Semi” (春节) baru muncul sejak 1911,setelah sistem monarki berakhir di Tiongkok. 

Pada Juli 1913, Presiden Yuan Shikai menyetujui Tahun Baru Imlek sebagai Festival Musim Semi dan hari libur reguler, yang dilaksanakan mulai tahun 1914.  Sejak itulah, Tahun Baru Imlek berganti nama menjadi “Festival Musim Semi”.

Pada tanggal 27 September 1949, otoritas di Tiongkok mengadobsi kalender yang umum berlaku di dunia internasional, yaitu tahun masehi. Sejak itu, ditetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru dan disebut Yuan Dan. Sementara hari pertama bulan pertama kalender Imlek ditetapkan sebagai “Festival Musim Semi”.

Di Indonesia perayaan ini sudah  terbiasa disebut sebagai Tahun Baru Imlek, ada juga yang menyebutnya dengan istilah sincia. Sincia sebenarnya berasal dari bunyi dialek Hokkian, yang dalam bahasa Mandarin disebut xin zheng.

Istilah xin zheng sendiri adalah singkatan dari istilah xin zheng yue yang artinya bulan pertama yang baru. Di mana dalam dialek Hokkian, istilah xin zheng yue dibaca sebagai sin cia gwe, sehingga beberapa orang Tionghoa memudahkan pelafalannya menjadi sincia.

Imlek sempat dilarang pada masa Presiden Soeharto. Namun sejak era kepemimpinan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Imlek kembali dirayakan dengan semarak oleh mayoritas masyarakat Tionghoa di Indonesia.

Perayaan Imlek diisi dengan perjamuan keluarga dan pertunjukkan yang menampilkan petasan, kembang api, sembahyang, barongsai, tarian naga.

Orang-orang mendekorasi rumah mereka dengan dominasi warna merah yang dipercayai membawa keberuntungan, serta anak-anak yang diberi sejumlah uang dalam amplop merah cerah.

Masyarakat Tionghoa juga akan memanfaatkan momen Imlek ini untuk melakukan kunjungan ke kerabat, sahabat, dan relasi lainnya, yang disebut dengan istilah Pai Nian.

Biasanya anak-anak yang sudah berkeluarga akan mengunjungi orangtua dan mertua. Generasi yang lebih muda juga harus pai nian ke rumah keluarga atau kerabat yang dituakan.

Selamat Tahun Baru Imlek 2573/2022. Semoga Bangsa Indonesia semakin maju dan makmur! Gong Xi Fa Cai!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *